Karyaku....


Dalam Setangkai Sakura

“Ach… aku bosan harus disini”, teriak Tatsuya.”Apalagi yang akan hiroko lakukan padaku”….
          “tok…tok…tok…” muncul kepala seseorang di sisi pintu yang sedikit terbuka,
          “mau main?”Tanya orang itu.
          “Ach… Minochi! mengejutkan saja,hei kamu bilang apa?”
          ”mau main?” tanyanya serius
          ”tentu aku mau tapi..........”
          ”tenang- tenang.... aku sudah minta izin pada Hiroko,asal kamu mau main denganku”jawab gadis itu lembut.
          ”Baiklah, oya apa sebaiknya aku ganti baju ?”
          ”Emh... tidak usah, itu sudah cukup inikan musim dingin”, lalu Tatsuya merapikan kembali sweternya dan memakai topi. ”Hei Minochi tunggu” Tatsuya lalu menarik tangannya dan berjalan bersama.
          Setibanya dikoridor depan ruang pemanas, Tatsuya menyenggol sebuah keramik di meja deret. Ia merasa sangat takut ”eh Shou kamu bisa dibunuh, bila ini ketahuan dia” kata minochi ,”eh namaku bukan shou ya, jangan panggil itu!”
          ”Iya....iya...lalu bagaimana dengan itu” gadis itu lalu meletakkan tangan dipinggang dan memajukan bibirnya kearah pecahan keramik.
          ”eh.....bagaimana ini?” Tatsuka kelihatan sangat bingung.
          ”Ayo bereskan sebelum monster itu datang”namun sebelum mereka membereskan keramik dan hendak menyembunyikannya di bawah lemari tiba-tiba datang seseorang dari arah samping koridor lalu menarik tangan Tatsuya.
          ”Apa....keramikku pecah!!!,dasar bandel” wanita itu menjewer telinga Tatsuya dan ia tampak meringis kesakitan.
          ”Ampun..am....pun Hiroko,”
          ”Tidak.... aku memberimu izin bermain,bukan menghancurkan keramik ini!!” bentak Hiroko.
          ”Jangan” terdengar suara yang datang tepat disaat Hiroko mengayunkan tangannya kearah pipi Tatsuya.
          ”Apa yang kamu lakukan?”tanya Hiroko
          ”Jangan lakukan itu....kasihan dia!” pinta gadis itu.
          ”ya....ya....ya....aku akan memaafkan tapi......bila dia mulai lagi..AWAS” katanya sambil menunjukkan kepalan tangannya.
Gadis itu mengangguk pelan.
          ”Ayo Tatsuya,kita pergi” ia menarik tangan Tatsuya dan berjalan menjauh.
          Minochi tampak bingung dengan kedatangan gadis itu lalu ia mengikuti di belakang.

*********

          ”Tatsuya...apa kamu pernah berfikir sesuatu?”
          ”Emh..tidak, hal itu membuatku pusing”.gadis itu tersenyum.
          ”aku menyukaimu” kata Tatsuya pelan
          ”aku juga ....”mereka lalu tertawa, dari jauh Minochi terlihat memandangi mereka. tampak sedikit kesedihan diwajahnya lalu pergi.
          ”Tatsuya pernahkah kamu melihat pohon sakura itu?” Nanami lalu menunjuk kearah pohon sakura yang berada tepat di dalam akuarium suhu buatan.
          ”Tidak”
          ”Sakura itu menempel di tangkainya,sebenarnya ia merasa tertekan, tidak bisa melayang terbang bebas. Tapi yakinlah tangkai itulah yang tetap menjaganya untuk tetap hidup abadi disana”. Tatsuya beranjak dari duduknya lalu ia mendekati akuarium buatan itu.
          ”Hei mau apa?,jangan dirusak!!, nenek telah susah payah membuatnya agar tetap hidup disitu“
          ”Aku tidak ingin melihatnya ”
          ”Hei yang salah itu aku bukan bunga itu”
          ”aku tak ingin dia mengejekku disaat musim semi nanti”
          ”iya aku tau tapi....” Nanami lalu melemparkan bola salju ke wajahnya.
          ”Ayo bermain”teriak Nanami
          Mereka lalu bergulat-gulatan. Tatsuya sangat senang disaat Nanami datang, karna ia hanya diperbolehkan datang disaat musim salju hingga musim semi sedangkan ia bosan harus ditemani Minochi disepanjang musim lainnya.
          ”Tatsuya, dulu kita bodoh ya” kata Nanami. Ia berbaring disamping Tatsuya yang terlihat kecapaian.
          “tentu, kita adalah orang yang paling bodoh”
          “Sejak kapan rasa itu terjadi? tanya gadis itu lagi.
          “sudah lama, saat untuk pertama kalinya kamu menemaniku di musim gugur?”
          ”waktu aku memberimu bunga?”
          ”ya saat itu” Tatsuya tersenyum.
          ”Apa salah ku?” ia lalu berpaling kearah berbeda.
          ”Tak ada Tatsuya,yakinlah kau itu sakura” lalu Nanami beranjak bangun dan pergi.
          ”Hei mau kemana?”
          ”Membeli makanan diseberang”
          ”ikut?”Tanya Nanami
          ”Tidak” Tatsuya lalu berdiri dan mendekati akuarium itu.
          ”Aku.... tidak.... ingin.....jadi....KAU!!!” Tatsuya lalu melangkah pelan, meninggalkan taman lalu masuk kerumah.

*******

          ”Nona...nona....”suara itu membuat Hiroko terkejut, disaat ia bersantai dengan masker buahnya.
          ”Nona...emh...nona Nanami pulang ke kanada lagi”
          ”Apa.....?” Hiroko tampak sangat marah
          ”pasti ada yang terjadi!!”
          ”Iya, nona Nanami terserempet mobil saat ia kembali dari toko makanan”
          ”Pasti ulah dia!” Hiroko menduga.
           Hiroko berjalan keluar lalu membuka paksa pintu kamar disamping ruangan pribadinya. Saat itu penghuninya sedang mondar-mandir dan ditemani oleh temannya.
          ”Tatsuyo ......apa yang kamu lakukan,dasar tidak tau terima kasih, kurang apa Nanami itu,dia tidak pernah membuatmu susahkan??” bentak Hiroko. Lalu ia menampar Tatsuya yang masih bingung dengan kedatangannya.
          ”Ada apa ini?” tanya Minochi
          ”Dia.....”jari telunjuk Hiroko langsung menunjuk kearah Tatsuya
          ”Gara-gara dia Nanami kecelakaan lalu ibunya marah padaku,apa itu balasan atas semuanya?”
          ”Apa...Nanami......?”
          ”Iya...... pasti kau yang menyuruhkan?”
          ”Tidak, ia berinisiatif sendiri”
          ”Tidak mungkin!!,kurang apa dirumah ini?,pelayan?,supir?,mobil?, kau bisa memerintah semuanya,tapi mengapa Nanami?”
          ”Sudah aku bilang aku tidak memerintahnya” bentak Tatsuya.
          ”Iya Hiroko, dia tidak memerintahnya” bela Minochi
          ”Kamu melihatnya?”. Minochi hanya menganguk pelan.lalu Hiroko keluar dari ruangan.
          ”Apa kamu mengintip kami?” tuding Tatsuya
          ”Tidak, aku hanya ingin membelamu”
          ”Ah..... ini tidak adil.....” Tatsuya berjalan keluar.
          ”Apanya?”
          ”Setiap kalian berdua yang berbicara selalu diterima begitu saja sedangkan aku?”
          ”Hanya pemikiran Shou!!”
          ”Aku bukan Shou!!”
          ”Aku sangat menyesal pada Nanami, gara-gara aku kini dia harus melakukan perawatan luka yang cukup mahal lagi untuknya” sambung Tatsuya.
          ”Kau menyukainya?”
          ”Apa?”...”Itu gila!!, tidak mungkin ” jawab Tatsuya tegas
          ”Apa yang tidak mungkin??”
          ”Itulah yang tidak mungkin,mari kita ketaman” ajak Tatsuya.
          ”Jangan!!,nanti malam akan ada badai saju tentu udaranya akan begitu sangat dingin”
          ”Jadi kapan kita membicarakannya?”
          ”Apa?”
          ”Sebuah pemikiran”
          ”ah... musim semi.. saja”
          ”Great idea...”
          Malam itu mereka pergi tidur tanpa mengucapkan selamat tidur sebelumnya.

*******

          Musim semi tiba.Tatsuya sangat ingin berbincang-bincang dengan Minochi tapi ia sangat merindukan Nanami tentunya.
          Saat itu Minochi dan Tatsuya tengah duduk di kursi taman. Bunga-bunga sakura sedang bermekaran. Indah.
          ”Kau merindukan Nanami?” tanya Minochi membuka percakapan.
          ”tentu bahkan sangat-sangat merindukannya,ini saat pertama aku tidak ditemaninya dimusim semi,seharusnya ia akan meneruskan ceritanya yang saat itu tertunda”
          ”Cerita apa?, ya kalau boleh tau” tanya Minochi penasaran.
          ”Ia mengatakan bahwa kehidupan ku seperti sakura di sebuah tangkai”
          ”Mengapa?”
          ”Karna aku masih bergantung pada seseorang dan terikat”
          ”Maksudmu Hiroko?”
          ”Ya Hiroko”
          ”Dia benar” Minochi lalu tersenyum.
          ”Kamu mengatakan itu juga??apa menurutmu aku tidak boleh diberi kepercayaan untuk bebas?” lalu Tatsuya memandangnya sinis.
          ”Tentu..kau mendapatkan itu juga tapi....nanti”
          ”Kapan itu?”
          ”Suatu saat, lalu bagaimana dengan Nanami,kamu janji untuk menceritakannya bukan?bagaimana dia?”
          ”ah....dia baik-baik saja,dan ibunya tidak semarah seperti yang Hiroko katakan,dia mengada-ngada”.
          ”Bukan itu yang aku maksudkan?” bantah Minochi.
          ”Lalu?”
          ”Hubunganmu?”
          ”Dengan.....?”tanya Tatsuya bingung.
          ”Ya.... dengan Nanami” jawab Minochi sambil menyentuh ujung hidung Tatsuya lalu mencubitnya.
          ”Oh itu....seharusnya kami kini berpacaran menjalin kasih yang indah,ah....”
          ”Seharusnya??apa itu jawaban yang tepat?”
          ”Eh..tidak..memang sih dulu kami saling mencintai tapi ternyata kami bersaudara”
          ”Apa? ibumu kan tidak pernah melahirkannya bukan?”
          ”Dari mana kamu tau?”
          ”Dari ibuku...”
          ”Tentu tidak begitu Minochi,ia adik tiriku, ayahku menikah dua kali”
          ”hah?mengapa kamu baru menceritakannya sekarang?”
          ”Baru tahun lalu Hiroko menceritakannya dan aku sangat terpukul”
         ”Suatu kesalahpahaman...ya....ya....ya...”Minochi lalu mengeleng-gelengkan kepalanya.
          ”Ya sama dengan aku dan kau”
          ”Kau mengiraku adalah Shou saat pertama kan?”
          ”Shou adalah saudara kembarku dan dia sangat mirip denganmu”
          ”Kenapa baru cerita sekarang Minochi,jadi aku tidak perlu menyulitkanmu selama ini”
          ”Tidak, itu sangat menyakitkan Tatsuya”
          ”Maaf....”
          ”Kini aku merindukanya”.

********

          Beberapa tahun kemudian.


Langkahku sangat ringan sekali saat jiwa
 memanggilku kembali ke tempat ini,setelah
 lulus kuliah di Melbourne. Ternyata selama ini
memendam banyak beban dihatinya untuk
 bebagai rahasia besar yang ia pendam dijiwanya
 yang kian rapuh,kini ia telah mengatakan
semuanya. Ternyata aku bukan hanya
kehilangan Nanami ,tapi juga kehilangan
Minochi yang ternyata juga adalah saudara
 kembarku. Saat  Hiroko mengatakannya
Minochi tampak terluka namun mungkin
 saat ini ia sudah bisa menerimanya.Minochi
adalah kembaranku yang sejak lahir kami
dipisahkan karnaperceraian itu.Aku ingin
sekali melihat musim semi tahun ini,tapi kini
 tanpa kehadiran Nanami dan Minochi sang
malaikat penyelamatku. Mereka yang telah
menjadi mentari yang berusaha menggugurkanku
 dari tangkai-tangkai sakura. Aku kini sadar,
aku benar-benar menjadi sebuah sakura di tiga
 tangkainya. Dan esok pasti berbagai cabang
muncul di tangkai-tangkai yang
 baru saat musim semi berikutnya



Unsur-unsurnya
Tema                   : Percintaan
Plot             : Alur maju
Penokohan :
Tatsuya : pemberani
”Sudah aku bilang aku tidak memerintahnya” bentak Tatsuya.
      penyayang
”aku menyukaimu” kata Tatsuya pelan
      penakut
”eh.....bagaimana ini?” Tatsuka kelihatan sangat bingung.
Minochi : setia
”Tidak, aku hanya ingin membelamu”
                 penasaran
”Suatu saat, lalu bagaimana dengan Nanami,kamu janji untuk menceritakannya bukan?bagaimana dia?”
Nanami : penyayang
”Hei mau apa?,jangan dirusak!!, nenek telah susah payah membuatnya agar tetap hidup disitu“
Hiroko : pemarah
”Tidak.... aku memberimu izin bermain,bukan menghancurkan keramik ini!!” bentak Hiroko.
     egois
”Tidak mungkin!!,kurang apa dirumah ini?,pelayan?,supir?,mobil?, kau bisa memerintah semuanya,tapi mengapa Nanami?”
Latar : Ruangan kamar,koridor rumah,halaman dan taman
Sudut pandang : sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Amanat : Jadilah orang yang sabar bila ingin mencapai sesuatu yang di  inginkan
Nilai : Moral
Gaya bahasa : majas perbandingan
 Aku kini sadar,aku benar-benar menjadi sebuah sakura di tiga tangkainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar